Menyongsong Kebahagiaan

Pada dasarnya semua orang ingin hidup bahagia, tetapi sering kali meraka tidak mengerti arti bahagia atau mungkin pengertian bahagia bagi setiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkat kepuasan seseorang. misalnya saja seorang Bapak (Kepala Keluarga) katakan Bapak Amin namanya, mengatakan bahwa bagaimana mungkin seseorang akan bahagia, kalau untuk menyekolahkan anak saja mesti berhutang dahulu dan nggak ada bayangan bagaimana mengembalikannya.

Saya kira pendapat Bapak Amin di atas sangat keliru, karena yang menjadi tolok ukur bahagia sesorang adalah materi padahal materi seringkali membuat seseorang lupa diri yang pada akhirnya menghanyutkan kita kepada kehancuran. Saya sangat setuju kalau materi menjadi salah satu instrumen untuk meraih kebahagiaan.

Berikut ini adalah sebuah metode menyongsong kebahagian :

Iman
Percaya adanya Tuhan yang Maha Esa, Maha Besar, Maha kuasa karena Tuhanlah yang menghidupkan dan mematikan makhluknya

Ikhlas
Menyadari sepenuhnya keadaan anda dengan kekurangan atau kelebihannya, kalau anda seorang pengangguran yang banyak kekurangannya, baik secara materi maupun pendidikan, jangan berperilaku di atas porsi diatasnya. Kalau anda seorang karyawan jangan berlagak pimpinan dan kalau anda seorang pimpinan suatu perusahan janganlah berlagak seperti presiden dan seterusnya atau sebaliknya.

Bekerja/Ikhtiar
Lakukan pekerjaan anda sebaik mungkin dengan tingkat disiplin yang maksimal. Tidak ada istilah menganggur, lakukan apa saja pokoknya bekerja walau hanya menjadi tukang parkir atau pembantu rumah tangga dan selalu berusaha untuk meningkatkan taraf hidup yang layak dan tidak pernah berhenti bekerja.

Berdoa
Melakukan pendekatan kepada Yang Maha Esa setiap saat, dimanapun berada dengan memohon pertolonganNya, karena sesungguhnya manusia tiada berdaya kecuali hanya Allah tuhan yang Maha Kuasa yang menentukan.

Tawakal
Segala yang terjadi sesungguhnya adalah merupakan ketentuan dari penguasa segala penguasa yaitu Allah yang maha menghidupkan dan mematikan, oleh karena tawakal merupakan sandaran hidup bagi manusia dengan berserah diri kepada sang kholik Allah saw.